3 Hal Yang Mendukung Prospek Digitalisasi Asuransi

Industri asuransi dinilai bakal punya prospek cerah di tengah berkembangnya ekosistem ekonomi digital. Meski begitu, terdapat tiga aspek yang jadi syarat perkembangan digitalisasi di sektor asuransi.

3 Hal Yang Mendukung Prospek Digitalisasi Asuransi
Photo by XPS / Unsplash

Ekosistem ekonomi digital tengah berkembang. Dari perbankan hingga asuransi, fokus meningkatkan pelayanan dari sisi teknologi digital. Hal ini tentunya bertujuan menambah nasabah bertransaksi. Menurut Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira, industri asuransi dinilai bakal punya prospek cerah di tengah berkembangnya ekosistem ekonomi digital.

Meski begitu, terdapat tiga aspek yang jadi syarat perkembangan digitalisasi di sektor asuransi.

  1. Tantangan infrastruktur
    Menurut Bhima, aspek pertama yang akan dicapai yakni tantangan infrastruktur. Perlu kamu ketahui, saat ini, perkembangan ekonomi digital di Indonesia sudah termasuk yang paling progresif di dunia.
    Sayangnya, infrastruktur penunjang ekonomi digital masih minim. Soalnya, kecepatan internet di Indonesia masih cenderung lambat dan kalau enggak dibenahi, hal ini akan menghambat proses pembangunan digitalisasi tersebut.
  2. Peningkatan diklat
    Bhima menilai kalau pendidikan atau pelatihan digital perlu ditingkatkan. Bahkan, Indonesia dinilai memang perlu bekerja sama dengan semua pihak untuk meningkatkan kualitas dari sumber daya manusia. Menurutnya, perusahaan asuransi harus adaptif dan kreatif.
  3. Simplifikasi regulasi
    Industri asuransi digital memang lagi berkembang. Makanya, simplifikasi regulasi itu dinilai sangat penting. Apalagi, kini banyak regulasi yang sering dikeluhkan oleh pelaku usaha, terutama terkait perlindungan data pribadi atau sejenisnya.Adapun, Bhima menuturkan kalau sejauh ini, fintech biasanya komplain mengenai regulasi yang memang masih banyak sekali yang ada di Kementerian lembaga.