Apa Itu Analisis Saham Fundamental Dan Teknikal? Ini Pengertian Dan Perbedaannya

Analisa saham merupakan salah satu cara yang digunakan investor atau trader dalam memilih saham yang ingin dibeli atau dijual. Dalam analisa saham, terdapat dua jenis yaitu analisa fundamental dan analisa teknikal.

Masing-masing analisa ini memiliki fungsi dan manfaat yang berbeda. Misalnya, analisa fundamental perlu dipahami seorang investor untuk tujuan jangka panjang, sedangkan analisa teknikal lebih sesuai digunakan trader yang melakukan transaksi saham jangka pendek. Lewat analisa ini, kamu bisa memperkirakan potensi profit yang akan didapat dan menghindari risiko kerugian di masa mendatang.

Sebelum mengulas pengertian dan perbedaan analisa saham, sudah kamu mengetahui apa itu analisa saham. Pengertian analisa —bentuk bakunya analisis— menurut KBBI adalah "penyelidikan terhadap sesuatu untuk mengetahui keadaan sebenarnya". Dari pengertian analisa di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian analisa saham adalah menelaah saham emiten tertentu untuk melihat dan menilai kinerjanya dengan tujuan mengetahui profit atau tidaknya saham yang ditelaah.

Penasaran? Yuk, simak ulasan mengenai pengertian dari masing-masing analisa saham dan perbedaannya berikut ini.

Analisa fundamental

Analisa fundamental saham adalah jenis analisa yang bersifat general atas kinerja saham perusahaan atau emiten. Pada analisa ini, kita menelaah berbagai hal yang bersifat mendasar.Apa saja hal mendasar yang ditelaah dalam analisis ini? Beberapa di antaranya adalah kinerja perusahaan dari laporan keuangan, sentimen yang menggerakkan harga sahamnya, persaingan bisnis, potensi dan risiko industrinya di masa mendatang serta analisa pasar dan ekonomi makro plus mikro.

Apa yang dipelajari dalam fundamental saham emiten berbeda dari analisa teknikal yang cenderung spesifik pada historis nilai saham tersebut. Dalam analisa saham fundamental, terdapat dua jenis pendekatan yaitu top down dan bottom up.

Pendekatan top down

Analisa fundamental dengan pendekatan ini adalah cara melihat gambaran kinerja saham secara umum. Secara sederhana, pendekatan ini memiliki anggapan bahwa jika kinerjanya baik, maka harga sahamnya juga akan baik.

Empat hal yang diperhatikan melalui pendekatan ini adalah kondisi makro ekonomi global, makro ekonomi dalam negeri, prospek pertumbuhan per sektor usaha, dan fundamental perusahaan. Jadi, jika empat hal ini memberikan gambaran positif atas suatu saham, maka prospek kinerja di masa mendatang juga akan positif.

Pendekatan bottom up

Pendekatan ini berlawanan dengan top down. Pada pendekatan bottom up, investor lebih detail dalam melihat kinerja perusahaan. Contohnya laporan keuangan yang positif dan daya saing dalam industrinya unggul, maka saham akan dianggap memiliki prospek cerah.

Analisa teknikal saham

Analisa teknikal adalah cara menganalisa harga saham menggunakan perangkat statistik seperti grafik historis harga saham dan rumus matematis. Meski terdengar rumit, investor atau trader perlu menguasainya.

Analisa ini lebih banyak diterapkan trader ketimbang investor. Pasalnya, trader melakukan transaksi saham harian yang berbeda dari investor. Dengan analisa ini, trader bisa mengetahui kondisi pasar berdasarkan harga saham di masa lalu dengan harapan memperkirakan cuan yang bisa diperoleh dalam jangka pendek. Sementara, analisa teknikal bagi investor membantu menentukan kapan saat yang tepat melakukan pembelian saham.

Analisa saham teknikal punya peran dalam menunjukkan chart harga saham, tren yang terjadi, support dan resistance, hingga waktu yang tepat untuk melakukan jual-beli.

Ada pula pendekatan value investing yang bisa kamu coba dalam berinvestasi. Value investing adalah metode berinvestasi saham dengan melihat saham dari fundamentalnya yang tercermin dari laporan tahunan (annual reports) dan laporan per kuartal (quarterly reports).

Perbedaan analisa saham fundamental dan teknikal

Dari ulasan mengenai masing-masing analisis, kamu bisa membedakan tiap analisis dari berbagai aspek. Berikut perbedaannya

Analisa fundamental saham:

  • Earnings per share (EPS), pendapatan perusahaan setiap saham diterbitkan
  • Prices-earnings (P/E) ratio, perbandingan harga saham perusahaan dengan earnings per share (EPS)
  • Projected earnings growth (PEG), perkiraan pertumbuhan pendapatan saham perusahaan
  • Dividend yield, berapa banyak yang yang dibagikan perusahaan pada dividen setiap satu periode
  • Proces per sales (P/S) ratio, perbandingan harga saham dengan pendapatan perusahaan
  • Return on equity (ROE), hasil pembagian net income perusahaan dengan shareholder equity.

Analisa teknikal saham:

  • Relative strength index, metrik pengukuran kondisi overbought/oversold suatu saham
  • Moving average convergence/divergence (MACD), hubungan antara dua moving average harga saham
  • Crossover, titik di mana harga saham dan indikator bersimpangan. Digunakan untuk membuat keputusan jual dan beli.
  • Divergence, terjadi ketika harga saham dan indikator (atau indeks atau sekuritas terkait lainnya bergerak berlawanan arah)
  • Oscillator, indikator ketika menganalisis chart saham tanpa tren yang jelas
  • Bollinger band, indikator untuk menentukan kondisi overbought dan oversold saham berdasarkan titik standar deviasi (band)

Setelah mengenal analisa saham, kamu juga perlu menambah wawasan terkait kondisi perekonomian dalam negeri dan global.