Beberapa Hal yang Perlu Kamu Tahu Tentang Tenor Pinjaman

Dengan memahami pengertian, jenis, dan faktor-faktor yang memengaruhi tenor, kamu dapat lebih bijak dalam memilih produk perbankan yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansialmu.

Beberapa Hal yang Perlu Kamu Tahu Tentang Tenor Pinjaman

Dalam dunia perbankan, istilah "tenor" sering muncul, terutama ketika membahas kredit atau pinjaman. Namun, apakah kamu sudah memahami arti dari tenor, jenis-jenisnya, apa yang memengaruhi penentuan tenor, dan bagaimana penggunaannya dalam produk perbankan? Yuk, simak pembahasan lengkapnya di bawah ini.

Definisi Tenor

Tenor cicilan adalah jangka waktu yang diberikan kepada peminjam untuk melunasi pinjaman atau kredit yang diterima dari pemberi pinjaman. Misalnya, jika kamu mengajukan pinjaman dengan tenor 6 bulan, kamu harus melunasi pinjaman tersebut dalam waktu 6 bulan.

Penggunaan Tenor dalam Produk Perbankan

Dalam perbankan, tenor digunakan dalam dua konteks utama, yaitu tenor pinjaman dan tenor deposito.

  1. Tenor Pinjaman

Seperti yang sudah dibahas di atas, tenor pinjaman/ cicilan adalah jangka waktu yang telah disepakati saat mengajukan pinjaman. Tenor ini memengaruhi bunga yang dibebankan oleh bank kepada peminjam. Semakin lama tenor yang dipilih, semakin besar total bunga yang harus dibayarkan.

Misalnya, jika kamu meminjam Rp50 juta dengan tenor 5 bulan dan bunga 2% per bulan, maka angsuran yang harus dibayarkan adalah Rp10 juta ditambah bunga Rp1 juta setiap bulan, sehingga totalnya menjadi Rp11 juta per bulan.

  1. Tenor Deposito

Tenor deposito adalah jangka waktu yang digunakan dalam produk simpanan deposito. Bank biasanya menawarkan beberapa pilihan tenor, mulai dari 1, 3, 6, 12, hingga 24 bulan. Tenor deposito memengaruhi bunga yang akan diterima oleh nasabah yang melakukan deposito.

Misalnya, jika kamu menyimpan Rp10 juta dalam deposito dengan tenor 1 tahun dan bunga 4%, maka pada akhir periode, kamu akan mendapatkan dana Rp10 juta ditambah bunga Rp400 ribu, menjadi total Rp10,4 juta sebelum pajak.

Jenis-Jenis Tenor

Jenis tenor dibedakan berdasarkan jangka waktu pembayarannya, yaitu tenor panjang dan tenor pendek.

  1. Tenor Panjang

Tenor panjang memiliki jangka waktu angsuran mulai dari 3 tahun hingga 30 tahun. Biasanya diterapkan pada kredit dengan jumlah besar, seperti kredit pemilikan rumah (KPR) yang bisa mencapai 15 tahun. Kelebihan tenor panjang adalah angsuran bulanan yang lebih kecil, namun total utang jadi lebih besar karena bunga yang lebih tinggi.

  1. Tenor Pendek

Tenor pendek memiliki jangka waktu angsuran dari 1 bulan hingga 3 tahun. Biasanya diterapkan pada kredit dengan nominal yang relatif kecil atau menengah, seperti kredit dengan jaminan BPKB kendaraan atau kredit elektronik. Tenor pendek memiliki total utang yang lebih kecil karena bunga yang lebih sedikit, tetapi angsuran bulanannya lebih besar.

Faktor-Faktor yang Menentukan Tenor

Ada beberapa faktor yang menentukan tenor kredit atau pinjaman, yaitu:

  • Jumlah Pinjaman: Semakin besar jumlah pinjaman, biasanya tenor yang disarankan lebih panjang. Sebaliknya, untuk pinjaman yang lebih kecil, tenor pendek dapat dipilih.
  • Usia Peminjam: Usia memengaruhi estimasi sisa usia produktif peminjam. Peminjam yang lebih muda dapat diberikan tenor yang lebih panjang, sedangkan peminjam yang lebih tua mungkin mendapatkan tenor yang lebih pendek.
  • Penghasilan per Bulan: Penghasilan bulanan memengaruhi kemampuan peminjam untuk membayar angsuran. Semakin besar penghasilan, peminjam dapat memilih tenor pendek. Jika penghasilan dinilai tidak cukup besar, tenor panjang mungkin disarankan.

Dengan memahami pengertian, jenis, dan faktor-faktor yang memengaruhi tenor, kamu dapat lebih bijak dalam memilih produk perbankan yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansialmu.