Cocok Buat Investor Agresif, Ini Keuntungan Dan Risiko Reksa Dana Saham
Reksa dana saham adalah salah satu pilihan tepat bagi kamu yang memiliki profil risiko investasi agresif. Profil risiko kategori ini berarti kamu mengejar keuntungan besar tapi bisa menoleransi kerugian dan pengembalian modal minim.
Dari berbagai jenis yang ada, reksa dana saham adalah reksa dana yang paling tinggi risikonya ketimbang lainnya. Tapi, reksa dana ini juga menawarkan potensi keuntungan yang jauh lebih tinggi.
Sesuai prinsip investasi, high risk, high return!
Bagi kamu yang enggan terjun langsung ke investasi saham, reksa dana jenis ini adalah pilihan tepat. Sebelum bahas keuntungan dan risikonya, sudahkah kamu tahu apa itu reksa dana saham?
Pengertian reksa dana saham adalah wadah investasi yang mengalokasikan minimal 80 persen ke saham dan sisanya ke instrumen lain seperti pasar uang atau efek lainnya. Dengan mayoritas kucuran dana ke saham, otomatis pergerakannya sangat dipengaruhi kinerja saham-saham emiten yang dibeli oleh manajer investasi.
Return investasi ini rata-rata 20 persen per tahun yang berarti mencapai 100 persen dalam 5 tahun. Pada investasi reksa dana, bukan kamu yang menentukan saham yang dibeli, melainkan manajer investasi. Ini menjadi salah satu perbedaan antara investasi reksa dana saham dan investasi saham langsung.
Keuntungan reksa dana saham
Potensi return yang tinggi dibandingkan jenis lain adalah salah satu dari berbagai keuntungan reksa dana saham. Berikut ini beberapa keuntungan investasi reksa dana saham yang perlu kamu ketahui:
- Nominal investasi kecil karena investasi langsung pada saham berarti kamu harus menyiapkan dana untuk pembelian 1 lot saham (100 lembar saham) sebagai satuan pembelian saham terkecil. Di reksa dana saham, kamu bisa mulai Rp100 ribu, bahkan Rp10 ribu.
- Dikelola manajer investasi sehingga kamu tidak akan mengalami kesulitan dalam menganalisa saham. Analisa, keputusan membeli dan menjual saham menjadi kewenangan manajer investasi.
- Return investasi relatif tinggi dibandingkan reksa dana lainnya karena pergerakan saham trennya naik setiap tahun. Itulah mengapa, investasi reksa dana saham sebaiknya untuk jangka panjang.
- Keuntungan investasi bebas pajak. tentunya ini berbeda dari investasi jenis lain seperti properti.
- Investasi reksa dana saham atau jenis lainnya cenderung fleksibel karena kamu bisa kapan saja menjualnya dan menukarnya dengan produk reksa dana lainnya.
- Aman selama kamu berinvestasi di perusahaan manajer investasi atau Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) yang terdaftar dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Risiko investasi reksa dana saham
Risiko investasi reksa dana saham hampir sama dengan risiko investasi langsung pada saham. Untuk itu, kamu harus mempertimbangkan beberapa risiko berikut untuk menyiapkan diri jika risiko terburuk terjadi. Berikut penjelasannya:
- Risiko fuluktuasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan harga saham emiten yang dibeli oleh manajer investasi. Akibat risiko fluktuasi, harga reksa dana bisa naik ataupun turun.
- Risiko perubahan kondisi ekonomi dan politik. Pasar saham sangat dipengaruhi sentimen ekonomi dan politik dalam negeri maupun global. Untuk itu, kamu perlu mengetahui pemberitaan yang ada agar siap menghadapi kerugian akibat sentimen negatif dari perekonomian dan politik.
- Risiko likuiditas juga membayangi reksa dana saham. Ada kemungkinan reksa dana saham kamu tidak bisa langsung dicairkan karena berbagai hal dan alasan.
- Risiko wanprestasi adalah risiko ketika manajer investasi yang mengelola dana investasimu gagal memenuhi kewajibannya. Dengan begitu, kamu bisa mengalami kerugian.