Bagaimana Cara Menentukan Saham Terbaik Berdasarkan Dividennya?

Dividen memang jadi hal yang menarik bagi para investor. Tentu saja, momen pembagian dividen pun bakal dinanti-nanti banget sama investor karena saat itulah mereka bakal mendapatkan cuan dari saham yang dikoleksi.

Bagaimana Cara Menentukan Saham Terbaik Berdasarkan Dividennya?
Photo by Sharon McCutcheon / Unsplash

Pembagian dividen juga jadi salah satu indikasi kalau kinerja emiten cukup baik lho. Meski begitu, ada juga sih emiten yang tetap bagi-bagi dividen meski kinerjanya sedang menurun.

Nah, berikut cara yang bisa kamu lakukan untuk menemukan saham terbaik berdasarkan keuangan dan dividennya.

  1. Cari tahu seberapa bagus dividen tersebut
    Sebenarnya, emiten yang membayar dividen tunai terlebih dahulu harus mendapatkan uang tunai itu sendiri. Pada dasarnya, ada dua cara nih yang emiten bisa lakukan: menghasilkan uang dari operasional atau dari neraca.
    Perlu kamu ketahui, dividen berkelanjutan dibayar dari arus kas operasi perusahaan. Sebenarnya cukup mudah sih untuk menemukan rasio pembayaran perusahaan dari sebagian besar laman keuangan.
    Jadi, sebuah rasio pembayaran melihat seberapa besar pembayaran dividen perusahaan dibandingkan dengan pendapatan akuntansinya. Nah, angka tersebut bisa jadi indikasi yang baik untuk “menyeleksi” emiten.
    Meski begitu, sangat mungkin pendapatan dan arus kas “menceritakan” kisah yang berbeda lho. Jadi, tetap perhatikan kinerja keuangan dari emiten yang kamu koleksi atau mungkin kamu incar ya.
  2. Cari yang seimbang
    Selama kinerja dan segala sesuatunya berjalan dengan baik, hal itu akan mempermudah kamu untuk melihat keseimbangan kinerja dari suatu emiten.
    Suatu neraca bisa melihat apa yang dimiliki perusahaan, termasuk utang-utangnya. Nah, semakin besar asetnya (barang yang dimilikinya) dibandingkan dengan kewajibannya (berapa banyak hutangnya), semakin kuat neracanya.
    Pun, dalam keadaan darurat, sebuah emiten atau perusahaan bisa menjual asetnya untuk membantu memenuhi kewajibannya (utang). Di sisi lain, pemberi pinjaman juga melihat seberapa kuat neraca perusahaan dalam menentukan apakah akan memperpanjang atau memperbaharui kreditnya.
    Hal-hal yang perlu kamu kamu perhatikan untuk melihat keseimbangan keuangan suatu emiten, antara lain:
    - Tingkat kasnya (semakin banyak semakin baik)
    - Rasio lancar (semakin tinggi, semakin baik), dan
    - Rasio utang terhadap ekuitas (semakin rendah semakin baik, asalkan nol atau lebih).
    Selain itu, kalau suatu emiten punya utang jangka panjang, coba kamu cari tahu kapan jatuh temponya ya.
  3. Cek historis dividen
    Memang sih, kadang masa lalu enggak jadi jaminan masa depan. Namun, dari masa lalu itu lah kita bisa belajar banyak hal lho. Tak terkecuali dalam hal dividen.
    Jadi, apa yang pernah dilakukan suatu emiten di masa lalu telah menunjukkan banyak hal tentang seberapa besar komitmen emiten untuk memberi penghargaan kepada investornya.
    Misalnya nih, kalau suatu emiten bisa secara konsisten meningkatkan dividennya sambil mempertahankan neraca yang kuat dan rasio pembayarannya masuk akal, bisa jadi itu adalah sinyal bahwa emiten tersebut punya kekuatan bisnis dan sangat komitmen sama investornya.
    Enggak hanya itu, kalau suatu emiten terpaksa harus memotong jumlah dividennya karena satu dan lain hal (misalnya karena krisi keuangan, atau tekanan akibat pandemi), kamu bisa lihat apakah emiten tersebut bisa membangun cadangan dividen atau enggak.
    Adapun, kamu juga perlu mengecek, apakah dividen yang terpotong itu bisa kembali pulih di masa mendatang. Dengan begitu, kamu bisa menilai seberapa tangguh model bisnis emiten tersebut.
  4. Kualitas sama penting dengan kuantitas
    Jumlah atau angka dalam dividen selalu menjadi sorotan. Namun, ingat, pembayaran dividen itu enggak bisa terjamin konsistensinya lho.
    Makanya, kamu perlu melihat apakah jumlah pembayaran utama, untuk bisa mengetahui kualitas dari dividen tersebut. Soalnya, dalam hal keberlanjutan dividen, kualitas itu seenggaknya sama penting dengan seberapa besar pembayarannya.
    Dengan mengacu pada cakupan dividen emiten, rasio pembayaran, kekuatan neraca, riwayat dividen, dan bagaimana bisnis itu menghasilkan uang, kamu bisa merasakan kualitas itu. Hal itu pun bisa membantu kamu menemukan saham dengan dividen terbaik.