Pilihan Reksa Dana Terbaik Untuk Investor Konservatif

Jumlah investor reksa dana di tengah pandemi Covid-19 terus mengalami lonjakan. Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Juni 2021, jumlah investor reksa dana naik 55 persen menjadi 4,93 juta. Apakah lonjakan ini karena keuntungan semata atau ada faktor lain yang membuat investor tertarik berinvestasi reksa dana?

Keuntungan investasi reksa dana adalah sesuatu yang pasti, tapi tidak bisa diprediksi. Namun, jika Anda berinvestasi sesuai profil risiko dan tujuan investasi, dapat diyakini bahwa reksa dana akan membantu Anda mencapai goal tersebut.

Membahas profil risiko dalam dunia investasi, maka ada tiga karakter investor yaitu konservatif, moderat, dan agresif. Lalu, seperti apa karakter Anda? Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam lamannya menjelaskan tiga karakter profil risiko yaitu:

  1. Konservatif: investor yang cenderung menhindari risiko tinggi investasi. Karakter ini membutuhkan hasil investasi stabil dalam jangka waktu singkat (sekira satu tahun)
  2. Moderat: investor yang lebih berani menerima risiko kerugian investasi, tapi mengharapkan keuntungan lebih tinggi. Karakter ini cocok untuk investasi jangka menengah (1-3 tahun) atau lebih.
  3. Agresif: investor risk taker yang siap menanggung risiko kehilangan besar, tapi mengharapkan keuntungan sangat tinggi. Memegang prinsip high risk, high return, investor kategori ini cocok untuk berinvestasi dalam jangka panjang (lebih dari 5 tahun). Trading saham dalam jangka pendek juga bisa menjadi pilihan profiil risiko investor tersebut.

Jika Anda masuk kategori investor konservatif, apakah harus menunggu waktu yang tepat untuk mulai berinvestasi? Ternyata tidak. Di tengah pandemi ada dua pilihan reksa dana yang cocok untuk karakter investor konservatif. Berikut ulasannya!

Reksa dana pendapatan tetap

Reksa dana pendapatan tetap adalah salah satu jenis reksa dana dengan tingkat risiko rendah-menengah. Pergerakan reksa dana ini cenderung stabil, tapi tergantung strategi yang diterapkan manajer investasi.

Risikonya yang cenderung rendah membuat reksa dana ini minim kerugian. Pasalnya, sekira 80 persen dana investor akan dialokasikan ke efek bersifat utang yaitu obligasi. Mayoritas alokasi dana ini menjadi alasan reksa dananya dinamakan pendapatan tetap. Penerbit efek surat utang baik pemerintah ataupun korporasi swasta secara konsisten membayar bunga (kupon) tetap kepada pemegang efek.

Apa saja keuntungan berinvestasi pada reksa dana yang memiliki rentang jatuh tempo 1-3 tahun ini? Berikut berbagai keunggulannya:

  • Risiko kerugian rendah hingga menengah.
  • Modal awal investasi terjangkau.
  • Pergerakan investasi cenderung stabil, meskipun terkadang naik-turun.
  • Pajak nol rupiah karena tidak masuk objek pajak.

Mengapa risiko pada reksa dana ini cenderung rendah? Alasannya alokasi mayoritas adalah surat utang atau obligasi. Sisanya ditempatkan pada instrumen investasi lain yang risikonya lebih rendah, namun bersifat fleksibel.

Reksa dana pasar uang

Reksa dana pasar uang adalah jenis reksa dana yang memiliki risiko paling rendah. Bagi Anda yang benar-benar menginginkan investasi dengan hasil stabil dan bisa menerima keuntungan cenderung kecil, maka reksa dana ini bisa jadi pilihan tepat.

Reksa dana pasar uang adalah reksa dana yang alokasi dananya 100 persen di instrumen surat berharga dengan masa jatuh tempo tidak lebih dari setahun. Surat berharga yang dimaksud biasanya adalah Obligasi Ritel Indonesia (ORI) dan sukuk ritel untuk produk reksa dana pasar uang syariah.

Walaupun keuntungannya lebih kecil dibandingkan yang lain, imbal hasil dari reksa dana pasar uang jauh lebih besar dari deposito. Adapun keuntungan lain dari investasi reksa dana pasar uang adalah:

  • Risiko terendah dibandingkan yang lain.
  • Investasi bisa dimulai Rp10 ribu.
  • Pencairan dana likuid alias mudah dicairkan.
  • Jangka waktu investasi fleksibel.
  • Bebas pajak.
  • Rata-rata keuntungan jauh lebih tinggi dari deposito karena deposito mengacu pada suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate).

Tips agar investasi reksa dana tetap aman untuk investor konservatif

Meski risikonya minim, ada beberapa hal yang tetap Anda harus lakukan. Tujuannya agar investasi reksa dana kian maksimal. Berikut tipsnya!

  1. Tentukan tujuan investasi. Langkah pertama ini perlu Anda lakukan agar memiliki keinginan yang kuat untuk berinvestasi. Penetapan tujuan ini akan membantu Anda konsisten dan rutin berinvestasi reksa dana.
  2. Mengenali profil risiko agar Anda tidak salah pilih produk reksa dana.
    Contohnya, Anda yang masuk kategori konservatif tidak cocok berinvestasi pada reksa dana saham.
  3. Baca dan pahami prospektus reksa dana agar Anda mendapatkan seluruh informasi mengenai reksa dana pendapatan tetap atau pasar uang.
  4. Tetap lakukan diversifikasi investasi. Alokasikan investasi Anda ke instrumen lain yang sesuai dengan profil risiko Anda.
  5. Sisihkan pendapatan untuk rutin dan konsisten berinvestasi. Banyak perencana keuangan menyarankan anggaran investasi sebesar 20 persen dari penghasilan. Tapi, Anda yang tahu pasti berapa pengeluaran dan kebutuhan setiap bulannya. Jadi, pastikan sesuai dengan kondisi keuangan Anda!
  6. Jangan menunda! Investasi yang tepat adalah yang dilakukan sekarang juga. Investasi akan memberikan keuntungan dalam jangka waktu tertentu. Jika terus menunda, Anda akan lebih lama lagi berinvestasi. Jadi, mulailah sekarang juga!